Senin, 31 Desember 2012

BERKAT

Wajib dibaca yaa buat temen2 yang punya semangat hidup yang besar :)
semoga bermanfaat (^___^) 

"BERKAT"

 

Ada seorang Pria yang buta huruf bekerja sebagai penjaga sekolah. Sudah ± 20 tahun dia bekerja disana.

Suatu hari kepala sekolah itu digantikan dan diterapkan aturan baru. Semua pekerja harus bisa membaca dan menulis maka penjaga yang buta huruf itu, terpaksa tidak bisa bekerja lagi, dia di PHK dari pekerjaanya.

Awalnya, dia sangat sedih. Dia tidak berani langsung pulang ke rumah dan memberitahukan istrinya.

Dia berjalan pelan2 menelusuri jalanan.

Tiba² muncullah ide untuk membuka kios di jalanan itu. Tidak disangka, usahanya sukses, dari satu kios sampai jadi beberapa kios.

Kini dia jadi seorang Pengusaha yang sukses dan kaya.

Suatu hari, dia pergi ke Bank untuk membuka rekening, namun karena buta huruf, dia tidak bisa mengisi formulir sehingga harus dibantu karyawan Bank dalam mengisi Form pembukaan rekeningnya.

Karyawan Bank berkata, : "Wah, Bapak buta huruf saja bisa punya uang sebanyak ini, apalagi kalau bisa membaca dan menulis, pasti Bapak lebih kaya lagi"

Dengan tersenyum dia berkata, : "Kalau saya bisa membaca dan menulis, saya pasti masih menjadi penjaga sekolah"

Yap benar ...apa yang terlihat seperti musibah, bisa saja BERKAT."

Dibalik masalah, Pasti ada Berkat...?

Jadi sikapilah dengan SABAR & BIJAK ...

Lakukan bagian kita secara maksimal dan biarlah TUHAN melakukan bagianNYA... Sekalipun seolah² tiada pertolongan dan jalan keluar dalam masalah dan pergumulan hidup kita.

MENGALIRLAH SEPERTI AIR dan JANGAN BERONTAK MENYALAHKAN TUHAN, Karena manusia hanya mengetahui apa yang di depan mata, Tetapi TUHAN MENGETAHUI JAUH KE DEPAN TENTANG RENCANA YANG INDAH BAGI MEREKA YANG PERCAYA AKAN KASIH SAYANG DAN PERTOLONGAN-NYA

BERKAT Tak selalu berupa emas, intan permata atau uang banyak.

Bukan pula saat kita tinggal dirumah mewah dan pergi bermobil......

Namun BERKAT adalah ....Saat kita kuat dalam keadaan putus asa....

Mampu tetap bersyukur ketika tak punya apa-apa......

Mampu tersenyum saat diremehkan...

Mampu tetap taat walau hidup teramat berat.

Sabtu, 29 Desember 2012

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENURUT J.H PESTALOZZI




PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MENURUT JOHAN HEINRICH PESTALOZZI
A.    Biografi J.H Pestalozzi
Johan Heinrich Pestalozzi lahir di Zurich, Swiss pada tanggal 12 Januari 1746, dan meninggal di Brugg pada tanggal 17 Februari 1827. Ayahnya seorang dokter ahli bedah terkemuka berbangsa Italia yang beragama Protestan , namun beliau meninggal ketika Johan berusia lima tahun. Dengan demikian Johan tumbuh dan besar di bawah asuhan ibunya. Pengajaran pertama dia dapat dari kakeknya yang seorang pendeta.
Pada masa kecilnya, Pestalozzi merupakan anak yang tidak begitu tertarik dengan tugas-tugas belajar yang menggunakan metode menghafal di sekolah, tetapi dia lebih berminat dengan tugas-tugas yang menggunakan daya imajinasi. Kelainan sifatnya itu dipengaruhi: (1) selama masa kanak-kanak, keadaan tubuh Pestalozzi lemah sehingga menyebabkan dia sering sakit-sakitan. Hal ini kemudian menyebabkan (2) dia tidak dapat bergaul dan bermain seperti anak laki-laki pada umumnya dan lebih merasa aman dalam hubungan dengan ibunya. (3) Di samping itu, fakta bahwa tidak adanya tokoh laki-laki yang mengambil peran dalam keluarga Pestalozzi, membuat dirinya hidup dalam dunia khayalan. Alhasil, Pestalozzi tampak memiliki kelainan sifat yang berbeda dengan teman-teman sebayanya, sehingga akhirnya dia dijuluki Heinrich Bodoh dari Kota Aneh.
Di desa dia melihat masyarakat yang miskin dan menderita. Inilah yang mengilhami Pestalozzi labih mengedepankan tujuan dari pada pendidikan. Cinta kasih dan perhatiannya kepada rakyat miskin dan anak-anak itulah yang membuat Pestalozzi kemudian dinamakan bapak sekolah rakyat atau pendidik rakyat. Tujuan pendidikan Pestalozzi adalah mengangkat derajat status sosial umat manusia denagn mengembangkan semua aspek individualnya, yaitu: otak, tangan dan hati. Pendidikannya bersifat kontinyu, wajar dan spontan.

B.    Pendidikan dan Karir
Pendidikan yang ditempuh johann Heinrich Pestalozzi dimulai dengan memasuki Sekolah Dasar , sekolah Menengah, kemudian memasuki Collegium Carollinum yaitu sebuah sekolah lanjutan yang didirikan ada abad 8 kemudian dibangkitkan kembali pada abad 17. Sebagai sekolah Humanist oleh seorang tokoh pembaharu agama yang liberal dan Sarjana Klasik yaitu Ulrich Zwingli.
Di  Akademi  Pestalozzi  belajar  Bahasa  dan  Sastra  Yunani, Yahudi, Sejarah, Retorika serta Filsafat dibawah bimbingan professor yang berpikiran progresif beliau terus mendorong dan mendukung idealism dan minat  Pestalozzi terhadap reformasi social.
Dia membaca karya-karya Rosseau dan secara periodik menulis essay tentang politik dan masalah-maslah social yang disponsori oleh anggota fakultasnya,berkat tulisannya itu beliau dijuluki seorang radikal oleh kalangan penguasa pemerintah konservatif.
Karena pengaruh tulisan Rosseau yang melukiskan pengacara sebagai pemungut bayaran, dan bertani sebagai pekerjaan alami yang ideal beliau menghentikan rencananya berkarir dalam bidang hukum dan memutuskan menjadi seorang petani. Setelah selama setahun  mendapat pelatihan mengenai pertanian di Canton Of Berne Swiss bagian Barat . Tahun 1768 dia mampu  membeli tanah dan mulai melakukan percobaan pengolahan tanah dengan metoda yang telah dikembangkan. Tetapi karena kegagalan dalam pengelolaan keuangannya pertanian ini ditutup pada tahun 1774. Beliau mengubah pertanian yang telah diberi nama Neuhoff (New Farm) menjadi sekolah dasar bagi anak- anak terlantar dari petani-petani miskin.
Pada awalnya sekolah ini memiliki 20 orang siswa kemudian bertambah menjadi 50 orang anak laki-laki dan anak perempuan. Pola belajar yang diterapkan merupakan perpaduan berkebun,  memasak,  menjahit,dan kelompok diskusi dengan belajar Three Rs (menulis, membaca, dan berhitung) juga kajian Injil.
Tahun 1780 sekolah ini ditutup karena kekurangan dana padahal anak-anak telah mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang menakjubkan, cukup makanan dan pakaian, pengetahuan keterampilan kesehatan dan karakternya yang terus berkembang.
Untuk menopang hidupnya Pestalozzi menjadikan menulis sebagai karir.Tahun 1780 ia menulis  artikel  pada  sebuah  jurnal  The  Evening  Hours  Of  A  Hermit  yang  isinya memerinci prinsip-prinsip pandangan pedegogik dalam bentuk aporisma.

C.    Tujuan Program Pestalozzi
Program-program Pestalozzi bertujuan membantu meletakkan dasar pendidikan pra-sekolah kearah perkembangan sikap dan perilaku, pengetahuan, keterampilan ,kreativitas dan daya cipta tinggi yang diperlukan oleh anak usia dini  dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Program-program tsb mengantisipasi masa emas anak (1-6 tahun) yang memerlukan stimulasi dan rangsangan yang disesuaikan dengan kelompok usia dan temanya dibuat menurut tuntutan jaman.

D.    Fungsi Program Pestalozzi
Berdasarkan tujuan di atas dan mengingat pentingnya pendidikan anak sedini mungkin maka program Pestalozzi berfungsi untuk :
1.      Memperkenalkan anak dengan dunia dan alam  sekitarnya;
2.      Memperkenalkan peraturan dan menanamkan disiplin diri pada anak;
3.      Menanamkan rasa percaya diri dan fleksibilitas anak (pembentukan karakter);
4.      Mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh anak sesuai dengan tahap perkembangannya.;
5.      Mengembangkan kemampuan anak bersosialisasi /bermasyarakat;.
6.      Memperkenalkan anak kepada 9 jenis intelegensia menurut Gardner (Multiple Intelligences)yaitu kecerdasan linguistik, logis-matematika,kinestetik, visual-spasial (ruangan), bermusik, interpersonal, intrapersonal, naturalis dan kecerdasan moral;
7.      Memberi anak kesempatan yang luas untuk tetap menikmati masa bermainnya.

E.    Dasar Pendidikan Teologis
Dalam pandangan teologisnya, Pestalozzi memberikan penjelasan bahwa untuk menentukan sebuah metode pendidikan yang baik, perlu didasarkan kepada beberapa point, antara lain:
1.       kepercayaan kepada Allah (dalam memahami ini, Pestalozzi memberikan penggambaran bahwa manusia perlu bersandar kepada Allah sebagai pencipta dan awal dari segala pengetahuan).
2.       Alam sebagai pedoman (pemaparan tentang point ini lebih kepada penalaran kita dalam menyesuaikan proses belajar kita kepada irama alami).
3.       Yesus dalam pelayanan kepada sesama dilihat sebagai contoh ideal.
4.       Manusia memiliki jati diri dan tugas selama hidup di dunia, yang dibagi kedalam lima point:
a.       Sebagai makhluk yang memiliki kepercayaan di mana di dalamnya memiliki pengalaman beriman secara pribadi
b.       Yang memiliki sifat-sifat alamiah
c.       Merupakan makhluk social
d.       Bermoral
e.       Memiliki sifat ilahi.

F.     Peran Pengajar
Pestalozzi memberikan beberapa point yang dianggap penting dari hasil pengamatannya tentang tugas dari seorang pengajar, antara lain:
1.     Pengajar bertugas memberikan pengetahuan baru jika naradidik sudah memahami pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya
2.     pengajar bertugas memberikan tugas belajar dalam ruang lingkup yang terbatas dan terarah agar naradidik dapat focus
3.     memanfaatkan pancaindera yang dimiliki naradidik dalam proses belajar-mengejar
4.     mengelompokkan dan menggunakan tiga point penting dalam mengajar, yaitu: jumlah, bentuk, dan bahasa
5.     mengembangkan nalar berpikir naradidik dalam menerima sebuah pengetahuan
6.     melalui pengembangkan nalar berpikir naradidik dituntut untuk memupuk perasaan dan penghargaan terhadap alam sekitarnya
7.     menempatkan pengalaman jasmani dan akal dalam pengalaman moral dan rohani.

G.   Peranan Orang Tua
Pestalozzi juga menekankan satu point yang penting dalam pendidikan, yaitu peran orangtua sebagai pengajar pertama yang didapatkan naradidik. Bagi Pestalozzi, orangtua haruslah berperan dalam menanamkan iman dalam diri naradidik melalui kasih sayang yang diberikan dirumah. Melalui pengalaman ini, orangtua dapat memberikan sebuah contoh yang nyata dalam perlakuan mereka kepada naradidik yang dapat memberikan gambaran bahwa beginilah kasih Allah kepada manusia. Sehingga harapan dari Pestalozzi bahwa naradidik juga dapat membawa pengalaman imannya kedalam ruang pembelajaran dikelas. Di mana proses pembelajaran yang ditawarkan oleh Pestalozzi bukanlah proses pembelajaran yang sudah ada dan telah baku, akan tetapi Pestalozzi memulainya dengan pengalaman-pengalaman dan kemudian berefleksi atas semua pengalaman-pengalaman itu.
 
H.    Metode
Dengan memakai metode pengalaman, maka Pestalozzi dalam merumuskan dasar-dasar kurikulumnya menggunakan akal, tubuh dan hati, sebagai tiga point yang penting dalam proses pembelajaran yang dianjurkan oleh Pestalozzi dengan memanfaatkan pancaindera dari naradidik. Oleh sebab itulah, Pestalozzi berharap agar pendidikan ini dapat dirasakan oleh setiap anak tanpa memandang status sosialnya. Kesetaraan dalam menerima pendidikan itulah yang sebenarnya menjadi point penting yang diinginkan oleh Pestalozzi bagi anak-anak, karena semua ini merupakan sebuah dobrakan yang diberikan agar pendidikan dapat dirasakan oleh semua golongan masyarakat.

Dasar metodenya adalah:
w  Impression atau pengamatan
w  Ekspresi dalam bentuk bahasa, benda-benda, bilangan atau hitungan dan moral
w  Asas didaktik yang pokok adalah asas keberupaan. Yang mana apaa-apa yang akan diajarkan kepada anak harus terlebih dahulu diperagakan atau diperlihatkan kepada anak. Jadi sifat dari pendidikan Pestalozzi adalah pengajaran klasikal dan peragaan

Ide Pestalozzi lainnya yang juga penting adalah Learning by Doing, belajar sambil melakukan. Untuk ini guru harus dipersiapkan untuk tidak selalu “menyuapi” anak didik terus menerus. Sedangkan belajar aktif menurut Pestalozzi mengharuskan anak mencoba, mengeksplorasi, mengobservasi, melakukan sendiri kegiatan sehari-hari. Dengan melalui learning by doing barulah anak belajar yang sebenarnya.

Dalam pendidikan terdapat beberapa beberapa hal diantaranya:
1)        Dasar Pendidikan      : Dasar sosial, dasar psikologis.
2)        Tujuan Pendidikan    : Mempertinggi derajat rakyat dengan mengembangkan potensi jiwa anak secara wajar.
3)        Isi Pendidikan           : Anasir-anasir dalam pengajaran berupa: bunyi, bentuk dan bilangan.
4)        Lembaga Pendidikan     : Rumah kerja, rumah yatim piatu, lembaga pendidikan.
5)        Metode Pendidikan   : Azas peragaan dan azas perkembangan.

Kamis, 27 Desember 2012

METODE MARIA MONTESSORI

picture: Maria Montessori as appeared on the front cover of her book The Montessori Method, published in 1916, in Dutch, in Amsterdam. In public domain because copyright has expired. see Wikipedia Commons



METODE MARIA MONTESSORI
A.    RIWAYAT HIDUP
Beliau dilahirkan di Italia dan dididik dalam lingkungan liberal. Montessori adalah wanita pertama yang mendirikan sekolah medis di Italia dan membangun psikologi yang berbasis sistem pendidikan dan disebarkan ke dunia internasional. Setelah itu ia mendirikan universitas di Roma dimana ia mempelajari ilmu dokter anak dan psikiatris. Montessori menjadi tertarik pada pembelajaran dan pengembangan anak-anak. Ia membiayai anak jalanan dan mengobservasi mereka dengan uangnya sendiri.Tahun 1899 Montessori menjadi direktur sekolah Orthophrenic, institute medical psikologi. Tahun 1906, Montessori menemukan The Casa dei Bambini, atau rumah untuk anak-anak, dimana ia mengembangkan metode pedagogik yang kemudiandikenal sebagai Sistem Montessori. Sekolah ini dibuka pada Januari 1907, dikemudian hari metode Montessori menjadi terkenal dan berkembang ke dunia internasional.
Elizabeth G. Hainstock dalam bukunya “Metode pengajaran Montessori untuk anak sekolah dasar”, menjelaskan bahwa metode Montessori bertujuan sebagai pengantar  prinsip, agar anak-anak mereka dapat memasuki kesenjangan pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan yang matang. Pendidikan ini dimulai dari masa prasekolah,yaitu dengan cara pendidikan Bahasa dan Matematika. Bahasa dan Matematika merupakan dua hal yang sangat penting dan menjadi dasar untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak dalam dua bidang ini agar mendapatkan hasil yang optimal, maka menurut Montessori, anak harus belajar atas kemauannya sendiri, tidak dengan dipaksa.
Salah satu cara yang mudah untuk membuat anak menyukai belajar adalah dengan cara membuat anak belajar sambil bermain karena anak-anak sangatmenyukai permainan. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik harus kreatif dalam memasukkan pelajaran dalam permainan anak-anak.Banyak permainan anak-anak yang dapat diterapkan oleh orang tua sebagai orangterdekat mereka, untuk mengembangkan kemampuan intelektual, psikomotorik,emosional, dan kognitif. Permainan-permainan itu harus diseleksi oleh orang tua danharus dijelaskan arti dari permainan itu. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatiandari orang tuanya terutama anak-anak yang menerima pola asuh permissive, merekaakan cenderung mempunyai pola kebiasaan yang menyendiri dan kognisi merekacenderung terhambat. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa mengembangkan kreativitas yang ada pada diri mereka. hal ini terjadi pada anak balita, maka penyebabutamanya adalah kesalahan orang tua dalam menerapkan pendidikan pada anaknya.

B.    PRINSIP METODE MARIA MONTESSORI
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode Maria Montessori adalah metode Student Centered Learning. Maria Montessori mengajarkan anak untuk lebih aktif  berperan serta dalam pembelajaran. Dia menerapkan belajar sambil bermain agar anak-anak lebih dapat mengerti bahan yang dibahas. Secara garis besar Montessori juga membantu para orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang sesuai bagi anaknya.

C.    Tujuan Metode Maria Montessori
1.     Membantu para orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang efektif bagianak mereka
2.     Membantu anak-anak didik dalam mengembangkan tingkat intelektual, psikomotor,dan afektif yang ada pada diri mereka
3.     Membuat anak dituntut untuk dapat berkembang sesuai dengan periode perkembangannya saat mereka mulai peka terhadap tugas-tugasnya
4.     Mengajarkan pada anak cara belajar yang efektif dan optimal melalui permainan
5.     Mengembangkan keterampilan yang menekankan pada pentingnya anak bekerja bebas dan dalam pengawasan terbatas
6.     Anak diajarkan untuk dapat berkonsenterasi dan berkreasi
7.     Guru hanya sebagai pengamat dan pembimbing, karena anak dibiasakan untuk memilih sesuai dengan keinginan sendiri

D.    Penggunaan Metode Maria Montessori
1.     Perkembangan kepribadian
Maria Montessori mengidentifikasikan beberapa tahap perkembangan yang berbeda dan dia percaya setiap orang secara adekuat sebagai orang dewasa mempunyai kepuasaan dalam setiap tahap. Berikut ini adalah beberapa tahap yang dikemukakanoleh Maria Montessori:
(1)  Selama tahap pertama (masa bayi), anak-anak membutuhkan perasaan nyaman danhubungan kepuasaan dengan Anda, Ibunya atau ibu pengganti
(2)  Di tahap selanjutnya, dia mulai berkembang secara individual. Dia tetapmembutuhkan ibunya terutama ketika ia mencoba melakukan sesuatu, sebab diasering melakukan kesalahan, yang dapat menyebabkan dia kehilangan kepercayaandiri dan mulai ragu akan kemampuan dirinya
(3)  Di tahap paling akhir yaitu tahap 3 - 6 tahun, koresponden menerapkan pikiranyang membuat kepribadian anak-anak menjadi normal
2.     Dukungan sosial dan emosional
Pada anak yang umurnya hampir enam tahun seharusnya mereka mempunyai kemampuan interaksi sosial yang baik, dan mempunyai kemampuan untuk mempercayai aturan-aturan yang ada dalam kelompok bermainnya. Dia seharusnya mempunyai kemampuan untuk berkerja sama dengan teman-teman sebayanya, danmempunyai kemampuan untuk peduli terhadap sesamanya.Pendekatan disiplin yang kita terapkan pada anak-anak merupakan area yang krusial pada tahap perkembangan emosi. Montessori mengemukakan jalan keluar yang terbaik tentang pentingnya kekhawatiran disiplin diri pada anak-anak. Dia mengidentifikasi tiga tahap yang mengajarkan tentang disiplin diri.
Berikut ini adalah tiga tahap yang dikemukakan:
(1)   Tahap pertama: dari lahir sampai umur delapan belas bulan.Pada tahap ini anak-anak belum mengerti tentang konsep sehingga belum ada kesenangan. Anak-anak diajarkan tentang konsistensi dan sensitifitas, yangmerupakan langkah awal dalam hubungan kerja sama. Hal yang penting dilakukan adalah anda bertemu dengan anak-anak dalam keadaan tenang dan penuh cinta
(2)  Tahap kedua: dari umur delapan belas bulan sampai umur empat tahunIni merupakan tahap perubahan. Kesenangan hanya dapat terjadi jika anak mengerti.Kunci dari periode ini adalah menciptakan lingkungan yang aman sehingga dia dapatmengeksplorasi kebebasannya tanpa anda sebagai orang tua mengatakan kata tidak
(3)  Tahap ketiga: dari umur empat tahun sampai umur enam tahun.Banyak orang tua memberi peringatan dan petunjuk pada anak-anak mereka yanglebih konservatif dan tidak menyukai perbedaan. Dari tahap ini yang penting adalahmemberikan waktu kepada mereka untuk melakukan keseluruhan aktivitasnya, yaitudengan mencoba mengatur sesuatu sehingga anda tidak selalu mengkhawatirkanmereka atau memberhentikan sesuatu ketika mereka baru saja mulai mengerjakan sesuatu
3.     Pengaturan dalam perkembangan menentukan kapasitas intelektual anak 
Montessori mengemukakan beberapa point penting yang membantu anak-anak secara potensial dalam perkembangan intelektual mereka. Berikut ini adalah beberapa cara yang dikemukakan oleh Montessori:
(1)  Mengizinkan anak anda untuk aktif, membiarkan mereka untuk belajar mengeksplorasi sensori yang ada di sekitar mereka
(2)   Mengakui periode sensitive mereka dan mengizinkan mereka untuk mengulangiaktivitas mereka ketika mereka dalam keadaan terbaik
(3)  Memperkenalkan motivasi yang penting dan bagaimana pengaruhnya dalam pembelajaran

Tahap perkembangan anak:
a)     Lahir – 3 tahun : memiliki kepekaan sensoris dan pikiran, sudah dapat menyerap pengalaman-pengalaman melalui sensorinya.
b)     1 ½ tahun – 3 tahun : kepekaan bahasa dan sangat tepat mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap, menirukan)
c)     2 – 4 tahun : koordinasi gerakan otot (latihan berjalan), berminat pada benda-benda kecil, sadar adanya urutan waktu (pagi, siang, malam)
d)     3 – 6 tahun : kepekaan peneguhan sensoris, kepekaan inderawi. Usia 3 – 4 tahunanak memiliki kepekaan untuk menulis. Usia 4 – 6 tahun anak memiliki kepekaanyang bagus untuk membaca

Copas: :)
 
PENGORBANAN SUAMI TERHADAP ISTRINYA (Kisah nyata)



Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga
seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata ” Pak kami ingin sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……. ..bahkan bapak
tidak ijinkan kami menjaga ibu” . dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya “sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,
kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.” Anak2ku ……… Jikalau perkimpoian & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah….. .tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian.. sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat
menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti Ini.

Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit.”

Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu.. Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru disitulah Pak Suyatno bercerita.

“Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam hidupnya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,”