METODE MARIA
MONTESSORI
A.
RIWAYAT HIDUP
Beliau
dilahirkan di Italia dan dididik dalam
lingkungan liberal. Montessori adalah wanita pertama yang mendirikan sekolah
medis di Italia dan membangun psikologi yang berbasis sistem pendidikan dan
disebarkan ke dunia internasional. Setelah itu ia mendirikan universitas di
Roma dimana ia mempelajari ilmu dokter anak
dan psikiatris. Montessori menjadi tertarik pada pembelajaran dan
pengembangan anak-anak. Ia membiayai anak jalanan dan mengobservasi mereka
dengan uangnya sendiri.Tahun 1899 Montessori menjadi direktur sekolah Orthophrenic, institute
medical psikologi. Tahun 1906, Montessori menemukan The Casa dei
Bambini, atau rumah untuk anak-anak, dimana ia mengembangkan metode
pedagogik yang kemudiandikenal sebagai Sistem Montessori. Sekolah ini dibuka
pada Januari 1907, dikemudian hari metode Montessori menjadi terkenal dan
berkembang ke dunia internasional.
Elizabeth
G. Hainstock dalam bukunya “Metode
pengajaran Montessori untuk anak sekolah dasar”, menjelaskan bahwa
metode Montessori bertujuan sebagai pengantar prinsip, agar
anak-anak mereka dapat memasuki kesenjangan pendidikan yang lebih tinggi dengan
persiapan yang matang. Pendidikan ini dimulai dari masa prasekolah,yaitu dengan
cara pendidikan Bahasa dan Matematika.
Bahasa dan Matematika merupakan dua hal yang sangat penting dan menjadi dasar
untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak dalam dua bidang ini agar
mendapatkan hasil yang optimal, maka menurut Montessori, anak harus belajar
atas kemauannya sendiri, tidak dengan dipaksa.
Salah
satu cara yang mudah untuk membuat anak menyukai belajar adalah dengan
cara membuat anak belajar sambil bermain karena anak-anak sangatmenyukai
permainan. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik harus
kreatif dalam memasukkan pelajaran dalam permainan anak-anak.Banyak
permainan anak-anak yang dapat diterapkan oleh orang tua sebagai orangterdekat
mereka, untuk mengembangkan kemampuan intelektual, psikomotorik,emosional, dan
kognitif. Permainan-permainan itu harus diseleksi oleh orang tua danharus
dijelaskan arti dari permainan itu. Anak-anak yang tidak mendapatkan
perhatiandari orang tuanya terutama anak-anak yang menerima pola asuh
permissive, merekaakan cenderung mempunyai pola kebiasaan yang menyendiri dan
kognisi merekacenderung terhambat. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa
mengembangkan kreativitas yang ada pada diri mereka. hal ini
terjadi pada anak balita, maka penyebabutamanya adalah kesalahan orang tua
dalam menerapkan pendidikan pada anaknya.
B.
PRINSIP METODE MARIA MONTESSORI
Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam metode Maria Montessori adalah metode Student Centered Learning. Maria Montessori mengajarkan anak untuk
lebih aktif berperan serta dalam pembelajaran. Dia menerapkan
belajar sambil bermain agar anak-anak lebih dapat mengerti bahan yang
dibahas. Secara garis besar Montessori juga membantu para orang tua dalam
menerapkan pola pengajaran yang sesuai bagi anaknya.
C.
Tujuan Metode Maria
Montessori
1.
Membantu para orang tua
dalam menerapkan pola pengajaran yang efektif bagianak mereka
2.
Membantu anak-anak didik
dalam mengembangkan tingkat intelektual, psikomotor,dan afektif yang ada pada
diri mereka
3.
Membuat anak dituntut untuk
dapat berkembang sesuai dengan periode perkembangannya saat mereka mulai
peka terhadap tugas-tugasnya
4.
Mengajarkan pada anak cara
belajar yang efektif dan optimal melalui permainan
5.
Mengembangkan keterampilan
yang menekankan pada pentingnya anak bekerja bebas dan dalam pengawasan
terbatas
6.
Anak diajarkan untuk dapat
berkonsenterasi dan berkreasi
7.
Guru hanya sebagai pengamat
dan pembimbing, karena anak dibiasakan untuk memilih sesuai dengan
keinginan sendiri
D.
Penggunaan Metode Maria
Montessori
1.
Perkembangan kepribadian
Maria Montessori mengidentifikasikan beberapa
tahap perkembangan yang berbeda dan dia percaya setiap orang secara adekuat
sebagai orang dewasa mempunyai kepuasaan dalam setiap tahap. Berikut ini adalah
beberapa tahap yang dikemukakanoleh Maria Montessori:
(1) Selama
tahap pertama (masa bayi), anak-anak membutuhkan perasaan nyaman danhubungan
kepuasaan dengan Anda, Ibunya atau ibu pengganti
(2) Di
tahap selanjutnya, dia mulai berkembang secara individual. Dia tetapmembutuhkan
ibunya terutama ketika ia mencoba melakukan sesuatu, sebab diasering melakukan
kesalahan, yang dapat menyebabkan dia kehilangan kepercayaandiri dan mulai ragu
akan kemampuan dirinya
(3) Di
tahap paling akhir yaitu tahap 3 - 6 tahun, koresponden menerapkan pikiranyang
membuat kepribadian anak-anak menjadi normal
2.
Dukungan sosial dan emosional
Pada anak yang umurnya hampir enam tahun
seharusnya mereka mempunyai kemampuan interaksi sosial yang baik, dan mempunyai
kemampuan untuk mempercayai aturan-aturan yang ada dalam kelompok
bermainnya. Dia seharusnya mempunyai kemampuan untuk berkerja sama dengan
teman-teman sebayanya, danmempunyai kemampuan untuk peduli terhadap
sesamanya.Pendekatan disiplin yang kita terapkan pada anak-anak merupakan area
yang krusial pada tahap perkembangan emosi. Montessori mengemukakan jalan
keluar yang terbaik tentang pentingnya kekhawatiran disiplin diri pada
anak-anak. Dia mengidentifikasi tiga tahap yang mengajarkan tentang disiplin
diri.
Berikut ini adalah tiga tahap yang dikemukakan:
(1) Tahap pertama: dari lahir sampai umur delapan
belas bulan.Pada tahap ini anak-anak belum mengerti tentang konsep sehingga
belum ada kesenangan. Anak-anak diajarkan tentang konsistensi dan sensitifitas,
yangmerupakan langkah awal dalam hubungan kerja sama. Hal yang penting
dilakukan adalah anda bertemu dengan anak-anak dalam keadaan tenang dan penuh
cinta
(2) Tahap
kedua: dari umur delapan belas bulan sampai umur empat tahunIni merupakan tahap
perubahan. Kesenangan hanya dapat terjadi jika anak mengerti.Kunci dari periode
ini adalah menciptakan lingkungan yang aman sehingga dia dapatmengeksplorasi
kebebasannya tanpa anda sebagai orang tua mengatakan kata tidak
(3) Tahap
ketiga: dari umur empat tahun sampai umur enam tahun.Banyak orang tua memberi
peringatan dan petunjuk pada anak-anak mereka yanglebih konservatif dan tidak
menyukai perbedaan. Dari tahap ini yang penting adalahmemberikan waktu kepada
mereka untuk melakukan keseluruhan aktivitasnya, yaitudengan mencoba mengatur
sesuatu sehingga anda tidak selalu mengkhawatirkanmereka atau memberhentikan
sesuatu ketika mereka baru saja mulai mengerjakan sesuatu
3.
Pengaturan dalam perkembangan
menentukan kapasitas intelektual anak
Montessori mengemukakan beberapa point penting
yang membantu anak-anak secara potensial dalam perkembangan intelektual
mereka. Berikut ini adalah beberapa cara yang dikemukakan oleh Montessori:
(1) Mengizinkan
anak anda untuk aktif, membiarkan mereka untuk belajar mengeksplorasi
sensori yang ada di sekitar mereka
(2) Mengakui periode sensitive mereka dan
mengizinkan mereka untuk mengulangiaktivitas mereka ketika mereka dalam keadaan
terbaik
(3) Memperkenalkan
motivasi yang penting dan bagaimana pengaruhnya dalam pembelajaran
Tahap perkembangan anak:
a)
Lahir – 3 tahun : memiliki kepekaan sensoris dan
pikiran, sudah dapat menyerap pengalaman-pengalaman melalui sensorinya.
b)
1 ½ tahun – 3 tahun : kepekaan bahasa dan sangat
tepat mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap, menirukan)
c)
2 – 4 tahun : koordinasi gerakan otot (latihan
berjalan), berminat pada benda-benda kecil, sadar adanya urutan waktu (pagi,
siang, malam)
d)
3 – 6 tahun : kepekaan peneguhan sensoris,
kepekaan inderawi. Usia 3 – 4 tahunanak memiliki kepekaan untuk menulis. Usia 4
– 6 tahun anak memiliki kepekaanyang bagus untuk membaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar