Kamis, 27 Desember 2012

METODE MARIA MONTESSORI

picture: Maria Montessori as appeared on the front cover of her book The Montessori Method, published in 1916, in Dutch, in Amsterdam. In public domain because copyright has expired. see Wikipedia Commons



METODE MARIA MONTESSORI
A.    RIWAYAT HIDUP
Beliau dilahirkan di Italia dan dididik dalam lingkungan liberal. Montessori adalah wanita pertama yang mendirikan sekolah medis di Italia dan membangun psikologi yang berbasis sistem pendidikan dan disebarkan ke dunia internasional. Setelah itu ia mendirikan universitas di Roma dimana ia mempelajari ilmu dokter anak dan psikiatris. Montessori menjadi tertarik pada pembelajaran dan pengembangan anak-anak. Ia membiayai anak jalanan dan mengobservasi mereka dengan uangnya sendiri.Tahun 1899 Montessori menjadi direktur sekolah Orthophrenic, institute medical psikologi. Tahun 1906, Montessori menemukan The Casa dei Bambini, atau rumah untuk anak-anak, dimana ia mengembangkan metode pedagogik yang kemudiandikenal sebagai Sistem Montessori. Sekolah ini dibuka pada Januari 1907, dikemudian hari metode Montessori menjadi terkenal dan berkembang ke dunia internasional.
Elizabeth G. Hainstock dalam bukunya “Metode pengajaran Montessori untuk anak sekolah dasar”, menjelaskan bahwa metode Montessori bertujuan sebagai pengantar  prinsip, agar anak-anak mereka dapat memasuki kesenjangan pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan yang matang. Pendidikan ini dimulai dari masa prasekolah,yaitu dengan cara pendidikan Bahasa dan Matematika. Bahasa dan Matematika merupakan dua hal yang sangat penting dan menjadi dasar untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak dalam dua bidang ini agar mendapatkan hasil yang optimal, maka menurut Montessori, anak harus belajar atas kemauannya sendiri, tidak dengan dipaksa.
Salah satu cara yang mudah untuk membuat anak menyukai belajar adalah dengan cara membuat anak belajar sambil bermain karena anak-anak sangatmenyukai permainan. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik harus kreatif dalam memasukkan pelajaran dalam permainan anak-anak.Banyak permainan anak-anak yang dapat diterapkan oleh orang tua sebagai orangterdekat mereka, untuk mengembangkan kemampuan intelektual, psikomotorik,emosional, dan kognitif. Permainan-permainan itu harus diseleksi oleh orang tua danharus dijelaskan arti dari permainan itu. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatiandari orang tuanya terutama anak-anak yang menerima pola asuh permissive, merekaakan cenderung mempunyai pola kebiasaan yang menyendiri dan kognisi merekacenderung terhambat. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa mengembangkan kreativitas yang ada pada diri mereka. hal ini terjadi pada anak balita, maka penyebabutamanya adalah kesalahan orang tua dalam menerapkan pendidikan pada anaknya.

B.    PRINSIP METODE MARIA MONTESSORI
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam metode Maria Montessori adalah metode Student Centered Learning. Maria Montessori mengajarkan anak untuk lebih aktif  berperan serta dalam pembelajaran. Dia menerapkan belajar sambil bermain agar anak-anak lebih dapat mengerti bahan yang dibahas. Secara garis besar Montessori juga membantu para orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang sesuai bagi anaknya.

C.    Tujuan Metode Maria Montessori
1.     Membantu para orang tua dalam menerapkan pola pengajaran yang efektif bagianak mereka
2.     Membantu anak-anak didik dalam mengembangkan tingkat intelektual, psikomotor,dan afektif yang ada pada diri mereka
3.     Membuat anak dituntut untuk dapat berkembang sesuai dengan periode perkembangannya saat mereka mulai peka terhadap tugas-tugasnya
4.     Mengajarkan pada anak cara belajar yang efektif dan optimal melalui permainan
5.     Mengembangkan keterampilan yang menekankan pada pentingnya anak bekerja bebas dan dalam pengawasan terbatas
6.     Anak diajarkan untuk dapat berkonsenterasi dan berkreasi
7.     Guru hanya sebagai pengamat dan pembimbing, karena anak dibiasakan untuk memilih sesuai dengan keinginan sendiri

D.    Penggunaan Metode Maria Montessori
1.     Perkembangan kepribadian
Maria Montessori mengidentifikasikan beberapa tahap perkembangan yang berbeda dan dia percaya setiap orang secara adekuat sebagai orang dewasa mempunyai kepuasaan dalam setiap tahap. Berikut ini adalah beberapa tahap yang dikemukakanoleh Maria Montessori:
(1)  Selama tahap pertama (masa bayi), anak-anak membutuhkan perasaan nyaman danhubungan kepuasaan dengan Anda, Ibunya atau ibu pengganti
(2)  Di tahap selanjutnya, dia mulai berkembang secara individual. Dia tetapmembutuhkan ibunya terutama ketika ia mencoba melakukan sesuatu, sebab diasering melakukan kesalahan, yang dapat menyebabkan dia kehilangan kepercayaandiri dan mulai ragu akan kemampuan dirinya
(3)  Di tahap paling akhir yaitu tahap 3 - 6 tahun, koresponden menerapkan pikiranyang membuat kepribadian anak-anak menjadi normal
2.     Dukungan sosial dan emosional
Pada anak yang umurnya hampir enam tahun seharusnya mereka mempunyai kemampuan interaksi sosial yang baik, dan mempunyai kemampuan untuk mempercayai aturan-aturan yang ada dalam kelompok bermainnya. Dia seharusnya mempunyai kemampuan untuk berkerja sama dengan teman-teman sebayanya, danmempunyai kemampuan untuk peduli terhadap sesamanya.Pendekatan disiplin yang kita terapkan pada anak-anak merupakan area yang krusial pada tahap perkembangan emosi. Montessori mengemukakan jalan keluar yang terbaik tentang pentingnya kekhawatiran disiplin diri pada anak-anak. Dia mengidentifikasi tiga tahap yang mengajarkan tentang disiplin diri.
Berikut ini adalah tiga tahap yang dikemukakan:
(1)   Tahap pertama: dari lahir sampai umur delapan belas bulan.Pada tahap ini anak-anak belum mengerti tentang konsep sehingga belum ada kesenangan. Anak-anak diajarkan tentang konsistensi dan sensitifitas, yangmerupakan langkah awal dalam hubungan kerja sama. Hal yang penting dilakukan adalah anda bertemu dengan anak-anak dalam keadaan tenang dan penuh cinta
(2)  Tahap kedua: dari umur delapan belas bulan sampai umur empat tahunIni merupakan tahap perubahan. Kesenangan hanya dapat terjadi jika anak mengerti.Kunci dari periode ini adalah menciptakan lingkungan yang aman sehingga dia dapatmengeksplorasi kebebasannya tanpa anda sebagai orang tua mengatakan kata tidak
(3)  Tahap ketiga: dari umur empat tahun sampai umur enam tahun.Banyak orang tua memberi peringatan dan petunjuk pada anak-anak mereka yanglebih konservatif dan tidak menyukai perbedaan. Dari tahap ini yang penting adalahmemberikan waktu kepada mereka untuk melakukan keseluruhan aktivitasnya, yaitudengan mencoba mengatur sesuatu sehingga anda tidak selalu mengkhawatirkanmereka atau memberhentikan sesuatu ketika mereka baru saja mulai mengerjakan sesuatu
3.     Pengaturan dalam perkembangan menentukan kapasitas intelektual anak 
Montessori mengemukakan beberapa point penting yang membantu anak-anak secara potensial dalam perkembangan intelektual mereka. Berikut ini adalah beberapa cara yang dikemukakan oleh Montessori:
(1)  Mengizinkan anak anda untuk aktif, membiarkan mereka untuk belajar mengeksplorasi sensori yang ada di sekitar mereka
(2)   Mengakui periode sensitive mereka dan mengizinkan mereka untuk mengulangiaktivitas mereka ketika mereka dalam keadaan terbaik
(3)  Memperkenalkan motivasi yang penting dan bagaimana pengaruhnya dalam pembelajaran

Tahap perkembangan anak:
a)     Lahir – 3 tahun : memiliki kepekaan sensoris dan pikiran, sudah dapat menyerap pengalaman-pengalaman melalui sensorinya.
b)     1 ½ tahun – 3 tahun : kepekaan bahasa dan sangat tepat mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap, menirukan)
c)     2 – 4 tahun : koordinasi gerakan otot (latihan berjalan), berminat pada benda-benda kecil, sadar adanya urutan waktu (pagi, siang, malam)
d)     3 – 6 tahun : kepekaan peneguhan sensoris, kepekaan inderawi. Usia 3 – 4 tahunanak memiliki kepekaan untuk menulis. Usia 4 – 6 tahun anak memiliki kepekaanyang bagus untuk membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar